Kimmanajemen.co.id – Istilah ISO mungkin akan terdengar asing di telinga orang awam yang tidak menggeluti suatu bisnis atau perdagangan. Akan tetapi, istilah tersebut tentu dikenal oleh orang-orang perusahaan atau keuangan meskipun hanya satu atau dua kali baru mendengar.
Pasalnya ISO ini merupakan salah satu organisasi yang berkaitan dengan bidang tersebut dan memiliki peran serta pengaruh besar di dunia. Sehingga berbagai usaha tidak akan bisa menjalankan bisnisnya secara sembarangan atau tidak terkendali sebab berada dalam pengawasannya.
Pengertian ISO
ISO jika diartikan dalam bahasa Inggris memiliki singkatan yaitu International Organization of Standardization yang memiliki makna sebagai penetap standar di bidang industrial dan komersial dunia. Sedangkan dalam bahasa Prancis berarti Organisation Internationale de Normalisation. (Jika disingkat maka IOS dalam bahasa Inggris dan OIN dalam bahasa Prancis).
Kemudian para pendiri sepakat menggunakan singkatan ISO yang diambil dari bahasa Yunani atau Isos. Artinya sama atau equal untuk menyeragamkan dari masing-masing bahasa yang berbeda.
Organisasi atau Lembaga penetap standar internasional ini terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional dari setiap negara. Memiliki anggota yang tersebar di seluruh dunia lebih dari 160 negara.
Dimana peranan ISO bertanggung jawab untuk meningkatkan standar produk, jasa, dan sistem untuk memperhatikan kualitas, efisiensi, dan keamanan organisasi perusahaan. Selain itu, adanya standarisasi yang legal dari organisasi ini juga memudahkan setiap perusahaan bekerja sama dengan negara lain yang terdaftar sebagai anggota.
Meskipun perusahaan memang tidak wajib patuh pada standar yang ditetapkan oleh ISO. Akan tetapi, perusahaan yang telah bersertifikasi ISO dapat dipastikan memiliki, sistem, produk atau jasa yang terjamin kualitasnya. Dengan memiliki sertifikasi ISO ini tentunya akan membuat perusahaan lebih dipercaya oleh konsumen dan lebih berpeluang menjadi unggul di persaingan global.
Sejarah ISO
ISO merupakan lembaga yang berdiri pada tanggal 23 Februari 1947. Berawal dari diinisiasi oleh delegasi 25 negara yang bertemu di London pada tahun 1946. Negara tersebut mengadakan pertemuan di Institute of Civil Engineers sebagai agen internasional yang menginginkan pembuatan standar industri internasional.
1. Jumlah Standarisasi
Semenjak itu, sekitar 16.500 standar telah diciptakan selama enam dekade terakhir setelah lembaga berdiri. Diantaranya seperti contoh standarisasi yang telah ditetapkan adalah peti kemas pengiriman, tata cara pembayaran perbankan, berbagai metode pengujian produk, dan protokol komputer.
Bahkan sampai sekarang koneksi internasional ISO sudah mencakup 160 lembaga standarisasi nasional di seluruh dunia. Kantor pusatnya sendiri berlokasi di Kota Jenewa, Swiss.
2. Status lembaga ISO
ISO ini termasuk lembaga swasta, dimana standarisasi yang ditetapkannya sifatnya tidak mengikat. Namun dari setiap perwakilan negara anggota mempunyai suara untuk diajukan dalam pertimbangan standarisasi. Alasan inilah sebabnya lembaga juga disebut bersifat demokratis.
3. Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Standar
Untuk faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penetapan standar tersebut antara lain : tren pasar, suara konsumen, kebijakan pemerintah negara-negara dunia, dan lainnya. Lalu apa saja standarisasi yang ditentukan oleh ISO sendiri?
Standarisasi ISO sendiri biasanya berfokus pada peningkatan kualitas produk. Dimana ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menunjang kepercayaan tersebut, diantaranya sebagai berikut :
- Definisi Kualitas
- Keamanan dan Pertukaran Produk
- Bahasa Operasional dan Terminologi Umum
- Klasifikasi Bahan
- Metode Pengujian
- Standar Produksi, Limbah dan Polusi Lingkungan
Dari beberapa standarisasi tersebut dapat menjadi bantuan atau acuan perusahaan-perusahaan di negara-negara yang ingin melakukan perdagangan secara internasional agar mudah diterima. Termasuk bagaimana mengelola bidang usaha mereka dan memasarkannya.
Hal ini karena tanpa adanya standarisasi, perusahaan dari berbagai negara akan kesulitan menemukan standar universal perdagangan dan industri dunia. Sehingga bisa jadi mereka malah melakukan hal curang untuk keuntungan semata yang dapat membahayakan nyawa orang lain di dunia.
Macam-Macam ISO Yang Sering Digunakan Di Indonesia
ISO sendiri memiliki macam-macam yang telah ditetapkannya untuk diterapkan di berbagai perusahaan. Namun, setidaknya ada 8 jenis standar umum yang biasa digunakan di banyak perusahaan, termasuk Indonesia. Untuk itu berikut penjelasan mengenai jenis ISO tersebut!
1. ISO 9001
ISO 9001 ini merupakan sistem manajemen mutu yang memiliki karakteristik melalui pendekatan proses untuk memperbaiki efektivitas manajemen kualitas di satu perusahaan. Standar ISO 9001 termasuk jenis yang paling banyak diterapkan perusahaan di Indonesia.
2. ISO 22000
Jenis ISO yang kedua ini memiliki varian angka yaitu 22000. Sehingga bisa disebut dengan ISO 22000, merupakan standar yang diterapkan untuk perusahaan di bidang minuman dan makanan. Dimana standar memiliki fungsi mengatur manajemen keamanan pangan atau food safety management system (FSMS).
Setiap perusahaan yang bergerak di bidang tersebut dan ingin mendapatkan standar ini harus melakukan kontrol internal. Baik berupa rencana proses dan pengendalian untuk setiap produk yang dihasilkannya.
Mencakup perencanaan, penerapan, operasi kerja, pemeliharaan atau menjaga dam memperbarui sesuai FSMS. Untuk menyediakan produk dan layanan yang aman, sesuai dengan tujuan penggunaannya. Jenis ISO ini diterbitkan pada tahun 2018 dan juga telah diikuti oleh banyak industri.
3. ISO 50001
Jenis ISO ini termasuk standar internasional sukarela yang meliputi organisasi kerangka kerja. Sehingga dapat diakui secara internasional untuk mengelola dan meningkatkan kinerja energi mereka.
Membahas tentang pengukuran, dokumentasi, dan pelaporan penggunaan konsumsi energi. Ditambah standar ini mencakup praktik desain dan pengadaan peralatan yang menggunakan energi serta faktor-faktor lain. Pastinya dapat mempengaruhi kinerja energi yang dapat dipantau dan dipengaruhi oleh organisasi tersebut. Standarisasi ini terakhir melakukan pembaruan pada tahun 2011.
4. ISO/IEC 27001
ISO/IEC 27001 ini termasuk standar untuk pengaturan di bidang Informasi Security Management System (ISMS) atau sistem manajemen keamanan informasi. Tentunya standar ini dapat digunakan untuk perusahaan aplikasi IT (Informasi dan Teknologi) serta sejenisnya.
Standar ini versi terakhirnya diterbitkan pada tahun 2013. Organisasi yang memenuhi persyaratan tersebut dapat disertifikasi oleh lembaga ISO. Sehingga dapat memiliki sertifikasi terakreditasi ketika berhasil menyelesaikan audit.
5. ISO 14001
Untuk ISO 14001 ini adalah jenis standar yang berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan dengan berbagai aspek. Diantaranya yang wajib dipenuhi seperti penghematan air, bahan bakar, energi, dan pengelolaan limbah industri.
6. ISO TS 16949
Jenis ISO ini mengatur standar yang berhubungan dengan sistem manajemen mutu untuk industri otomotif. Dimana ISO TS 16949 mencakup konsep perbaikan berkelanjutan, tindakan pencegahan dan perbaikan, serta pengendalian rantai pasok.
7. ISO 5001
Macam ISO yang keenam ini berkaitan dengan sistem manajemen energi. Hal ini karena ISO 5001 merupakan standar yang bisa diterapkan untuk sistem manajemen dengan tujuan agar perusahaan mempunyai sistem untuk memperbaiki konsumsi energi, kinerja, dan efisiensi.
8. ISO/IEC 17025
Untuk ISO/IEC 17025 sendiri termasuk seperangkat aturan yang mengatur standar lembaga pengujian atau laboratorium. Memiliki tujuan untuk menjamin keakuratan hasil pengujian pada berbagai bidang seperti kesehatan, perlindungan konsumen, perdagangan, dan produksi.
9. ISO 28000
Jenis ISO ini pada umumnya ini termasuk standar aturan di bidang pasokan. ISO 28000 mengatur sistem keamanan pasokan untuk perusahaan berisiko tinggi, seperti hotel, perbankan, pertambangan, dan sejenisnya.
Jenis ISO Yang Bersifat General
Selain standarisasi yang sering di atas, ternyata ada beberapa ISO lainnya secara General. Adapun jenis nya adalah sebagai berikut!
1. ISO 9000
ISO 9000 merupakan kumpulan standar atau jenis untuk sistem manajemen mutu (SMM) yang dirumuskan oleh TC 176. Semua perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi dari ISO berhak mencantumkan label “ISO 9001 Certified” atau “ISO 9001 Registered.”
Namun, tentunya telah memenuhi syarat-syarat sebagai ISO 9000 dan untuk sertifikasinya tidak menjamin kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Sebab untuk ISO 9000 sendiri mencakup ISO 9000, 9001, dan 9004 yang khusus standar mandiri.
2. ISO 14000
Untuk ISO 14000 ini termasuk standar internasional bidang manajemen lingkungan yang dimaksudkan untuk membantu organisasi di seluruh dunia. Memiliki tujuan dalam meningkatkan efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungannya.
Sebagai penetapan dan perumusan standar ISO 14000 ini diprakarsai dunia usaha sebagai kontribusi terhadap pencapaian Pembangunan Berkelanjutan. Dengan standar yang disepakati KTT Bumi di Rio de Janeiro pada tahun 1992.
3. ISO 18001
ISO 18001 merupakan jenis standar pernyataan tentang apa saja yang diperlukan atau dilakukan untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Mencakup kebijakan, proses, rencana, praktik, dan catatan yang menentukan aturan tentang kesehatan dan keselamatan. Standar ini disepakati pada tahun 2007 dan masih diikuti oleh semua industri.
4. ISO 45001
Jenis ISO 45001 ini membahas tentang apa yang perlu dilakukan untuk menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan perusahaan. Jenis standar yang hampir sama dengan ISO 18001 terdiri dari kebijakan, proses, rencana, praktek.
Selain itu, identifikasi bahaya, penilaian risiko dan catatan yang menentukan aturan tentang kesehatan serta keselamatan. Aturan atau standar ini baru diterbitkan pada tahun 2018 dan telah diikuti semua industri.
5. ISO 20000
ISO 20000 ini berkaitan dengan penyampaian IT Service Management yang efektif dari setiap industri atau proses kerja. Macam ISO yang satu ini merupakan standar sangat penting karena hampir setiap industri bergantung pada teknologi informasi.
Oleh sebab dapat berpengaruh pada bagaimana perusahaan beroperasi dan bagaimana perusahaan berkomunikasi. Apalagi di era dimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) semakin maju.
6. ISO 31000
Untuk jenis ISO 31000 termasuk standar program manajemen risiko yang memberikan rincian fondasi dan pengaturan. Meliputi berbagai penerapan keselamatan dan mengelola risiko dengan tolok ukur yang diakui secara internasional.
Menerapkan ISO 31000 ini bisa menjadi kunci untuk mendukung bisnis yang efektif dan menjadi panduan lebih tepat. Sebab memiliki tujuan untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi peluang serta ancaman, dan mengalokasikan sumber daya untuk penanganan risiko.
Kegunaan ISO
Alasan kenapa ISO hadir yang diinisiasi oleh negara-negara di dunia ini memiliki kegunaan dalam waktu jangka panjang. Dimana pada intinya untuk melindungi keberlangsungan ekonomi dunia agar terarah dan tertata mengenai bidang usaha. Contohnya menerapkan cara bekerja apabila ada karyawan yang pensiun atau berganti. Adapun kegunaan lainnya sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Sebuah perusahaan yang memiliki sertifikasi ISO tentu akan mendapatkan jaminan kredibilitas. Namun, perusahaan tetap memiliki kendali proses dan prosedur sesuai standar. Dimana kegunaannya untuk memastikan apakah sesuatu yang bermasalah atau tidak, maka perusahaan dapat mengantisipasi dan menemukan solusinya dengan cepat.
Selain itu, kredibilitas ini juga akan menghasilkan nilai positif bagi kepuasan pelanggan. Dikarenakan adanya kelegalan sebuah produk atau jasa organisasi yang telah dipercaya dengan bukti sertifikasi. Sehingga tidak heran apabila pelanggan akan lebih percaya terhadap perusahaan maupun produk yang dikeluarkannya.
2. Adanya Perubahan Positif atau Budaya Baru Pada Perusahaan
Suatu perusahaan yang menerapkan standarisasi ISO, tentu akan terkelola dengan baik secara peraturan, aturan bekerja dan batasan-batasan bekerja. Hal ini sebab telah diperincikan atau diuraikan poin-poin apa saja yang termasuk standarisasi tersebut.
Sehingga budaya organisasi dari satu perusahaan lambat-laun harus beradaptasi menyesuaikan ketentuan, jika kebiasaan sebelumnya jauh dari kata baik..
3. Jaminan Kualitas Dengan Standar Internasional
Untuk bisa mendapatkan sertifikasi ISO perusahaan harus melalui satu siklus penting. Yakni yang dikenal dengan PDCA, sebuah proses mengidentifikasi, analisis dan eksekusi sebuah penyelesaian masalah untuk menjamin mutu internasional. Sehingga tentu, jaminan kualitas pasti berstandar dunia.
4. Penetapan Kerja Untuk Karyawan
Setiap perusahaan pasti akan selalu mengalami pergantian karyawan, penyebabnya sendiri karena resign atau pensiun. Jika perusahaan sudah menerapkan sistem ISO, maka tidak akan bingung menetapkan aturan kepada karyawan tersebut. Hal ini karena adanya acuan kerja untuk karyawan yang baru, berhenti, atau mengeluarkan diri.
Fungsi Standar ISO
Setelah mengetahui tentang ISO mulai dari pengertian, sejarah, kegunaan sampai macam-macam yang telah diuraikan di atas. Maka berikut ini terdapat beberapa fungsi standar ISO yang tentunya tidak bisa dipisahkan.
1. Meningkatkan Standar Perusahaan
Jika kegunaan ISO ini memiliki manfaat sebagai kredibilitas, maka fungsinya yaitu untuk meningkatkan standar perusahaan. Sebab perusahaan yang telah memiliki dan terverifikasi standar internasional tersebut, akan dapat membantu dalam meningkatkan standar kualitas dan citra perusahaan.
Fungsinya agar perusahaan dapat bersaing di pasar global. Selain itu, jika perusahaan memiliki citra atau brand image yang positif, maka akan membuat konsumen lebih percaya. Dengan memiliki citra yang baik, tentu akan berdampak pada peningkatan kepercayaan konsumen dan bisa memajukan perusahaan untuk bersaing di pasar internasional.
2. Membuat Kualitas Produk Bertaraf Internasional
Adanya penetapan standar dari ISO ketika perusahaan yang telah terverifikasi mematuhi, pastinya akan memiliki kualitas produk dengan standar internasional. Ditambah bentuk pelayanan hingga manajemen perusahaan memiliki nilai yang baik. Dengan demikian, perusahaan dapat memiliki nilai jual yang tinggi.
3. Meminimalisir Kesalahan Pada Proses Produksi
Fungsi standarisasi ISO yang ketiga ini yaitu meminimalisir kesalahan pada proses produksi. Pasalnya suatu perusahaan yang memiliki sertifikasi atau menjalankan standar ISO ini tentu akan menerapkan acuan kerja dengan baik. Sehingga secara tidak langsung mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesalahan Pada proses produksi.
Oleh sebab, kesalahan pada proses produksi akan mengurangi kualitas dari produk yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat. Sehingga salah-satu fungsi dari adanya standarisasi dunia ini untuk mencegah hal tersebut terjadi. Meskipun pada faktanya satu dari sekian banyaknya perusahaan pasti pernah mengalami kelalaian hal tersebut.
4. Menciptakan Citra Meyakinkan Bagi Client
Fungsi dari ISO ini sendiri yaitu untuk membentuk citra yang baik, sehingga dapat meyakinkan client terhadap suatu perusahaan. Sebab dengan menetapkan proses produksi sesuai standar Internasional, tentunya perusahaan akan memberlakukan sistem manajemen yang baik dan profesional.
Sehingga dapat menghasilkan produk sangat berkualitas. Maka, sebab itu standar ISO memiliki fungsi untuk meyakinkan perusahaan di mata konsumen maupun klien bisnis. Adanya penetapan ISO yang diberlakukan di dunia pada bidang perdagangan dan bisnis akan menjamin keberlangsungan ekonomi yang baik.
Dimana semua penduduk setiap negara bisa merasakan kebermanfaatan yang tidak hanya dirasakan oleh perusahaan. Sebab perusahaan sebagai pelaku produsen tidak akan berjalan lancar tanpa adanya warga sebagai konsumen.