Kimmanajemen.co.id – Ketika perusahaan memproduksi sebuah barang dibutuhkan standar kualitas untuk kelayakan produk yang dipasarkan. Dibentuklah Sertifikat ISO oleh lembaga di luar pemerintah bernama The International Organization for Standardization yang disingkat ISO. Lembaga ini bertanggungjawab menilai efisiensi dan keamanan produk dari suatu industri.
Standar ISO ini memberikan penilaian dengan kualitas internasional yang memudahkan suatu perusahaan untuk bersaing di pasar global. Hal ini didasari oleh jaminan kualitas pada produk yang meyakinkan konsumen untuk menggunakannya. Lebih lengkapnya artikel ini akan membahas seputar ISO.
Pengertian
Sertifikat ISO adalah bukti yang menunjukan bahwa suatu perusahaan telah sesuai dengan kualitas dan mutu yang ditetapkan oleh lembaga ISO. Hal ini senada dengan pemaparan dari para ahli mengenai pengertian ISO. Lebih lengkapnya berikut ini penjelasan ISO dari beberapa tokoh.
1. Joseph M. Juran
Menurut Joseph M. Juran ISO (International Standardization Organization) merupakan standar penilaian suatu produk sebagai jaminan kualitas yang sesuai dengan harapan konsumen. Istilah ini dikenal sebagai consumer insight, dimana kepuasan konsumen menjadi indikator utamanya. Sehingga adanya sertifikat ISO pada suatu produk menjadi jaminan atas kualitasnya.
2. K. Ishikawa
Seorang Ilmuan yang berasal dari Negeri Sakura bernama K. Ishikawa menjelaskan bahwa ISO adalah ketentuan pada kualitas produk yang menentukan kepuasan bagi konsumen. Untuk meraih kepercayaan dari konsumen, perusahaan harus menciptakan produk yang terbaik dengan kualitas level internasional.
3. Philip B. Crosby
Philip B. Crosby berpendapat bahwa ISO adalah jaminan kualitas dari suatu produk. Dimana untuk mendapatkannya terdapat persyaratan tertentu. Misalnya pada jam tangan water resistant, alat masak yang anti lengket dan masih banyak lagi. produk dengan Sertifikat ISO memiliki kualitas terbaik yang akan diminati oleh konsumen.
Kelebihan yang dimiliki pada suatu produk menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dipasarkan.
4. Djatmiko dan Junaedi
Adapun menurut Djatmiko dan Junaedi, ISO merupakan ketentuan yang ditetapkan bagi organisasi tertentu untuk menciptakan produk yang berkualitas. Hal ini tentunya bertujuan untuk memenuhi keinginan pasar, dimana barang yang memiliki mutu terbaik dapat menjadi solusi bagi masalah yang sering dihadapi oleh konsumen.
5. Navi dan Woltring
Navi dan Woltring menjelaskan ISO sebagai standarisasi yang mampu mengatasi berbagai masalah secara global. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pada praktek kerja yang mempengaruhi produk yang dihasilkan untuk setiap negara.
6. Saizabortoria
Menurut Saizabortoria ISO adalah standar internasional yang fokus untuk menilai tahapan serta proses yang sistematis. Melalui sertifikat ISO ini perusahaan dapat merancang strategi dan mengoptimalkan sumber daya untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kualitas yang diharapkan oleh konsumen serta dapat memenuhi kebutuhannya.
7. Sobana
Sobana berpendapat bahwa ISO bermula dari adanya pengelolaan dalam sistem manajemen mutu bersama manajemen terpadu. Rangkaian tersebut menghasilkan total quality management atau TQM atau dikenal sebagai SMM (sistem manajemen mutu). Tujuannya tidak lain adalah untuk memenuhi kepuasan dari konsumen melalui ketentuan ISO.
Pemaparan dari para ahli diatas dapat kita simpulkan bahwa ISO merupakan standar kualitas yang diberikan oleh suatu lembaga untuk menilai efektivitas suatu produk. Suatu produk dapat memenuhi standar tersebut ketika memiliki spesifikasi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Manfaat Sertifikat ISO
Ketika produk yang Anda hasilkan lolos uji kelayakan sesuai standar yang ditetapkan dalam ISO, tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi bisnis yang tengah dikembangkan. Kemudahan bersaing dengan produk kompetitor lainnya serta terjaminnya kualitas dari suatu produk. Mungkin Anda penasaran dan bertanya sertifikat ISO untuk apa?.
1. Sebagai Jaminan Mutu
Agar produk yang dipasarkan dapat bersaing secara kualitas dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, perusahaan perlu menetapkan standar mutu. Baik secara nasional maupun internasional. Adanya sertifikat ISO pada suatu produk menjadi jaminan kualitas yang dapat meyakinkan konsumen untuk menggunakan barang tersebut.
Ketatnya persaingan bisnis, mengharuskan setiap perusahaan industri meningkatkan mutu kualitas dari produk yang dipasarkan. Pasalnya masyarakat lebih memilih produk yang lebih tahan lama dan awet dibandingkan produk biasa. Untuk memenuhi syarat tersebut produk harus lulus uji ISO.
2. Menjaga Kepercayaan Masyarakat
Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, ketatnya persaingan baik di tingkat nasional maupun internasional mengharuskan pengusaha meningkatkan kualitas produk. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan atas layanan dan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.
Konsumen mulai menilai kualitas melalui tampilan hingga ketahanan produk, sehingga produk yang lulus uji ISO akan mempengaruhi pandangan konsumen terhadap produk. Dimana pelanggan memiliki kepercayaan penuh terhadap kualitas produk yang ditawarkan, pasalnya barang tersebut terjamin kualitasnya dengan adanya sertifikat ISO.
3. Dapat Bersaing di Pasar Global
Suatu produk yang berstandar Internasional memudahkan pengusaha untuk memasarkan produk secara global. Baik dari segi kualitas maupun daya saing dengan produk kompetitor lainnya. Jika produk telah tersertifikasi oleh ISO akan mendorong pemasaran dan menarik minat konsumen pada pangsa pasar internasional.
4. Jaminan Kualitas pada Produk dengan Standar Internasional
Untuk memastikan konsumen mendapatkan pengalaman terbaik dengan produk yang ditawarkan, sertifikat ISO dapat menjadi bukti produk tersebut terjamin kualitasnya. Pasalnya tidak sedikit konsumen yang dirugikan dengan barang yang rusak dalam sekali pakai baik produksi nasional maupun internasional.
Untuk menghindari resiko tersebut, maka pengujian terhadap produk dilakukan. Salah satunya yaitu menggunakan standar ISO melalui serangkaian tes dengan memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditetapkan. jika produk lulus tes tersebut, maka barang dapat dipasarkan secara internasional.
5. Sebagai Standar Kredibilitas bagi Perusahaan
Jika perusahaan Anda telah berhasil memperoleh sertifikat ISO tentunya akan memberikan pengaruh tersendiri baik kepercayaan dari masyarakat maupun dari sisi kredibilitas perusahaan. dimana perusahaan dapat memberikan layanan produk dengan kualitas terbaik sehingga memberikan citra yang baik bagi nama perusahaan di kancah internasional.
Hal ini akan memudahkan perusahaan untuk terlibat dalam pasar global dan memasarkan produk baik di dalam maupun luar negeri. Pasalnya produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut telah teruji standar dengan jaminan mutu secara internasional.
6. Mempengaruhi Kehidupan Manusia
Uji standar produk telah diberlakukan sejak dulu, dimana pada masa itu Henry Ford melakukan standarisasi yang sama pada mobil yang diproduksi secara massal menggunakan alat mesin. Dari uji standarisasi tersebut dihasilkan kendaraan yang memiliki kualitas yang sama. Cara yang sama diberlakukan untuk produk lainnya pada berbagai industri.
7. Menjamin Masyarakat untuk Mendapatkan Produk Terbaik
Sertifikat ISO menjadi wujud kualitas yang dimiliki oleh suatu produk yang berstandar internasional. sehingga konsumen tidak merasa khawatir mengalami kerugian yang disebabkan rendahnya kualitas produk. Pasalnya barang yang akan diperdagangkan akan diuji coba terlebih dahulu oleh ISO.
Masa Berlakunya Sertifikat ISO
Sebagai bukti produk yang dihasilkan berstandar yang diakui secara internasional, ISO suatu produk diterbitkan dalam jangka waktu tertentu. Umumnya ISO diberlakukan dalam kurun waktu 3 tahun. Untuk mengetahui sertifikat ISO berlaku berapa lama, hal ini tergantung pada jenis ISO itu sendiri.
1. Masa berlaku ISO berdasarkan Jenisnya
Terdapat 6 jenis ISO, mulai dari ISO 9001, 27001, 45001, 14001, 22000, 37001, seluruhnya memiliki masa berlaku 3 tahun. jenis ISO ini biasanya diberlakukan pada badan usaha untuk berbagai bidang. Dalam penerapannya setiap 6 bulan sekali dilakukan audit untuk memastikan pelaksanaan standar ISO berjalan sesuai ketentuan.
2. Masa Berlaku ISO untuk Perusahaan dan Organisasi
Pada dasarnya keduanya dapat diterapkan dengan jenis yang sama. Misalnya pada jenis perusahaan yang bergerak pada usaha manufaktur, tekstil, maupun FMCG menggunakan sertifikat ISO 9001. Beberapa lembaga atau organisasi nirlaba seperti Pusdiklat, MUI, BPKSDM, hingga universitas juga menerapkan ISO yang sama.
Jenis Sertifikasi ISO
Dari pemaparan sebelumnya dapat kita ketahui bahwa ISO merupakan standar kerja taraf internasional untuk menilai kualitas pada barang dan jasa. Seperti yang telah disebutkan, bahwa sertifikat ISO terdapat berbagai jenis yang memiliki kegunaan yang berbeda. berikut ini penjelasan mengenai jenis ISO.
1. ISO 9000
ISO 9000 merupakan standar yang ditetapkan pada SMM atau kepanjangan dari sistem manajemen mutu. Aturan tersebut dirancang oleh TC 176 ISO, sebagai organisasi internasional yang fokus pada standarisasi perusahaan maupun organisasi. ISO 9000 sendiri mencakup ISO 9000, ISO 9001, dan ISO 9004.
Sehingga bagi perusahaan yang telah memenuhi ketentuan untuk ISO 9000 dapat mencantumkan salah satu label diatas. Baik ISO 9001 Certified, maupun ISO 9001 Registered. Meski telah tersertifikasi oleh salah satu ISO di atas hasilnya belum tentu akan menunjukan kualitas secara pasti, pasalnya setiap barang akan memiliki kekurangan tersendiri.
2. ISO 9001
ISO 9001 merupakan standar yang sering digunakan pada industri manufaktur. Jenis ISO ini mendorong perusahaan untuk menciptakan produk yang memiliki kualitas baik dengan daya guna yang lebih efektif dan efisien secara biaya. Sehingga menjadikan pengusaha lebih kreatif dalam memenuhi pangsa pasar.
Hasil uji dari ISO 9001 ini memberikan gambaran penting untuk meningkatkan kebutuhan konsumen dengan beberapa indikator, diantaranya sebagai berikut :
- Keamanan
- Ramah Lingkungan
- Optimal dalam pemanfaatan produksi
- Kondisi Produk yang dihasilkan
Dengan adanya standarisasi serta label dari sertifikat ISO membantu pengusaha dalam mengefektifkan produksi yang biaya. pasalnya bisnis yang memiliki label ISO 9001 akan mengevaluasi kekurangan untuk menghindari resiko pengeluaran berlebih. Selain itu produk yang dihasilkan memiliki kelebihan yang dapat bersaing.
3. ISO/IEC 17025
ISO/IEC 17025 sering digunakan untuk standar perusahaan yang melakukan rangkaian pengujian seperti pada laboratorium standar. Dengan sertifikasi ISO tersebut menjadi standar bagi laboratorium tersebut agar dapat bekerja secara baik untuk hasil uji yang valid. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan atas kinerja yang mereka lakukan.
Adanya label ISO ini dapat memudahkan bagi perusahaan untuk melakukan kolaborasi dengan badan-badan atau lembaga lainya. Sehingga memperluas jaringan antar negara, dimana laporan hasil uji serta sertifikat tersebut dapat diterima ke berbagai negara sehingga memberikan pengaruh pada perdagangan global.
4. ISO 14000
Sedangkan ISO 14000 dijadikan sebagai standarisasi untuk manajemen lingkungan yang membantu organisasi di dunia untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan. Sehingga dalam kegiatannya lebih efektif dengan tolok ukur yang berstandar internasional.
Dengan begitu, resiko dari aktivitas produksi terhadap lingkungan pun dapat diminimalisir sebaik mungkin. Biasanya yang menerapkan ISO ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing. Hal tersebut karena kegiatan produksinya rentan melakukan pencemaran lingkungan. ISO ini dirumuskan di Rio de Janeiro tahun 1992 pada KTT Bumi.
5. ISO 18001
Standar ISO 18001 umumnya digunakan untuk penerapan pengaturan sistem kesehatan dan keselamatan kerja. ISO yang ditetapkan di tahun 2007 ini berisikan proses, kebijakan, catatan, serta praktik yang menetapkan ketentuan mengenai keselamatan dan kesehatan. Hingga saat ini standarisasi tersebut masih diberlakukan untuk berbagai jenis industri.
6. ISO 22000
Beberapa industri menerapkan ISO 22000 sebagai syarat kualitas mutu pada manajemen keamanan pangan yang sering disebut food safety management system atau disingkat FSMS. Label ISO ini membantu perusahaan untuk terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam perencanaan, pemeliharaan, penerapan serta mengoperasikan tujuan tersebut.
7. ISO 27001
ISO 27001 sering digunakan sebagai standar keamanan pada informasi. Melalui standarisasi tersebut memberikan jaminan keamanan untuk informasi yang berada di bawah kendali manajemen dengan ketentuan yang khusus. Organisasi ini bisa memperoleh sertifikasi dari lembaga yang terakreditasi ketika dapat menuntaskan auditnya.
8. ISO 28000
Standar ISO 28000 diberlakukan untuk menilai persyaratan pada Sistem Manajemen Keamanan pada rantai pasokan. ISO ini memudahkan bagi organisasi untuk menilai berbagai kemungkinan ancaman keamanan dan cara mengelolanya ketika terjadi pada rantai pasokan tersebut.
Penerapan ISO 28000 ini membantu organisasi untuk menetapkan langkah keamanan secara akurat untuk melindungi properti mereka. ISO ini diterapkan untuk manajemen keamanan yang berkaitan aspek lain untuk manajemen bisnis.
9. ISO 20000
ISO 20000 berguna untuk standarisasi pada IT Service Management yang banyak digunakan oleh berbagai industri dalam setiap proses kerjanya. Kebutuhan akan standar tersebut sangat penting bagi seluruh industri yang memanfaatkan teknologi informasi. Pasalnya pengaturan IT memberikan pengaruh pada perusahaan dalam beroperasi dan berkomunikasi.
Cara Mendapatkan Sertifikat ISO
Sebelum proses sertifikasi dimulai, perusahaan harus menyerahkan dokumen kepada lembaga sertifikasi ISO. Adapun dokumen tersebut mencakup hasil audit internal, hasil tinjauan manajemen, catatan hasil desain serta pengembangan, dan lain sebagainya. Kemudian, setelah dokumen tersebut diserahkan, maka beberapa langkah ini harus perusahaan lakukan.
1. Mengidentifikasi Proses Bisnis
Hal pertama yang harus perusahaan lakukan adalah mengidentifikasi segala proses bisnisnya sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk pengelolaan organisasi.
2. Mengimplementasikan Prosedur Yang Berlaku
Setelah mengidentifikasi seluruh proses bisnis yang dijalankan, maka selanjutnya adalah perusahaan harus menerapkan sistem manajemennya. Kemudian memantau keefektivitasan hal tersebut.
3. Mengidentifikasi Kekurangan Maupun Kelebihan
Perusahan pun perlu mengidentifikasi kekurangan maupun kelebihan yang dimilikinya. Dimana hal tersebut dapat digunakan sebagai dasar perbaikan sebuah sistem dari manajemen di masa mendatang.
4. Menemukan Lembaga Audit Eksternal
Setelah tahap-tahap di atas dilakukan, maka perusahan pun haruslah menemukan lembaga audit eksternal untuk melakukan pendaftaran ISO. Sehingga nantinya perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO.
Sertifikat ISO memiliki peranan yang sangat penting untuk pengembangan maupun masa depan sebuah perusahaan. Hal tersebut karena ISO menjamin mutu dari kualitas produk perusahaan terjamin secara internasional. Sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan membuat citra perusahaan baik dimata konsumen.